Kamis, 27 September 2018
Tipe-tipe Embedded System
Tipe Arsitektur Embedded System
A.APLIKASI SISTEM EMBEDDED
Aerospace Sistem navigasi,sistem pendaratan otomatis, flight attitude controls, engine controls, space exploration (seperti the mars pathfinder) Otomotif Fuel injection control, passenger environmental controls, anti-locking braking systems, air bag controls, GPS mapping, cruise control Mainan anak Video games, MindStone system Komunikasi Satelite, network routers, switches, hubs Peralatan komputer Printer, scanner, keyboard, displays, modems, hard disk, CD-ROM, USB Peralatan rumah tangga Mesin cuci, microwave oven, VCR‟s, DVD, televisi, stereo, sistem alarm keamanan atau keebakaran, lawn sprinkler controls, thermostats, kamera digital, clock radios, cell phones Industri Elevator controls, surveillance systems, robots Instrumentation Data collection, oscilloscopes, signal generators, signal analyzers, power supplies Kesehatan CT, one touch glucose meter, almost all medical facility Peralatan kantor Mesin FAX, mesin fotocopy, telepon Perorangan PDA, pager, IPOD, MP3 player, telepon selular Keterangan : User Interface : untuk interaksi dengan pengguna. Terdiri keyboard, touch pad, ASIC: Application Specific Integrated Circuit : untuk fungsi yang spesifik seperti motor control, data modulation, Microcontroller(μC) : bagian dari mikroprosesor Real Time Operating System (RTOS): terdiri dari semua software untuk kontrol sistem dan interface pengguna Controller Process: Keseluruhan kontrol algoritma untuk proses eksternal yang menyediakan waktu dan kontrol untuk berbagai unit di dalam sistem embedded. Digital Signal Processor (DSP) , merupakan jenis dari mikroprosessors DSP assembly code : kode untuk DSP yang disimpan dalam memori program Dual Ported Memory : Data Memory yang dapat diakses oleh dua prosesor pada saat yang sama CODEC: Compressor/Decompressor data User Interface Process : Bagian dari RTOS yang menjalankan perangkat lunak untuk kegiatan interface pengguna Controller Process : Bagian dari RTOS yang menjalankan software untuk timing dan control antara berbagai unit dari sistem embedded.
B. KATEGORI DARI EMBEDDED SYSTEM
Sistem embedded dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi dan performansinya yaitu sebagai berikut : – Sistem Embedded berdiri sendiri (Stand Alone) Sistem embedded yang termasuk kategori ini dapat bekerja sendiri. Sistem embedded ini dapat menerima input digital atau analog, melakukan kalibrasi, konversi, pemprosesan data serta menghasilkan output data ke periperal output misalnya display LCD. Contoh alat yang termasuk kategori ini adalah konsol video game, MP3 player, kamera digital. – Sistem Embedded Real-Time Sistem dapat dikategorikan sebagai real-time jika waktu respon merupakan hal yang sangat penting. Beberapa tugas tertentu harus dilakukan pada periode waktu yang spesifik. Ada 2 tipe sistem embedded real time yaitu sistem embedded hard real time dan soft real-time. – Sistem Embedded Hard Real-Time Untuk sistem embedded ini, pengerjaan operasi melebihi waktu yang ditentukan dapat menyebabkan terjadinya kegagalan yang fatal dan menyebabkan kerusakan pada alat. Batas waktu respon untuk sistem ini sangatlah kritis yaitu dalam milidetik bahkan lebih singkat lagi. Contohnya penyelesaian operasi yang tidak sesuai waktunya pada sistem embedded kontrol rudal dapat menyebabkan bencana. Sistem embedded ini juga dapat ditemui pada kehidupan sehari-hari misalnya pada sistem kontrol kantong udara pada mobil. Waktu tunda pada sistem ini dapat mengancam keselamatan pengendara mobil karena kecelakaan biasanya terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Sistem embedded harus dapat bekerja dengan batas waktu yang sangat tepat. Pemilihan chip dan RTOS sangatlah penting pada sistem embedded hard real-time ini. – Sistem Embedded Soft Real-Time Pada beberapa sistem embedded lainnya keterlambatan waktu respon dapat ditoleransi.
C. CONTOH SISTEM EMBEDDED
Embedded system dapat berjalan karena salah satunya ada microcontroller di dalamnya. Sudah sedikit disinggung di atas bahwa microcontroller akan dipasangkan ke barang-barang elektronik, berarti di dalam barang-barang elektronik itu terdapat embedded system. Contoh yang paling dekat dengan kita adalah barang-barang elektronik yang berhubungan dengan kebutuhan rumah-tangga, misalnya lemari pendingin, mesin cuci otomatis, kompor listrik, televisi, telepon, dan lain-lain. Tidak hanya itu saja, radio dan kamera DSLR atau pocket pun juga memakai embedded system. Aspek-aspek yang membedakan Embedded System dari sistem lain : a. Biaya(cost) Ini merupakan aspek yang dapat dikatakan paling penting karena sangat mempengaruhi desain suatu embedded system secara keseluruhan. Dalam membuat suatu embedded system, biasanya dipilih komponen-komponen secara optimal, yaitu yang memungkinkan implementasi sistem tersebut tetapi dengan biaya yang serendah-rendahnya. Hal ini karena perbedaan harga sedikit saja dapat sangat berpengaruh ketika embedded system tersebut harus dipasarkan secara luas dalam jumlah yang besar. b. Constraint waktu Tidak sedikit embedded system yang sekaligus merupakan real-time system, yaitu sistem yang prosesnya terbatasi oleh batas waktu. Sistem-sistem ini umumnya merupakan sistem yang digunakan untuk keperluan yang kritikal, dan harus selalu aktif. Dengan demikian tidak seperti system komputer desktop yang dapat dilakukan reboot, misalnya untuk menjaga kestabilannya atau menangani serangan tertentu seperti virus, dalam embedded system tertentu hal tersebut mungkin tidak dapat diterima. Embedded system harus selalu stabil, termasuk dalam gangguan oleh serangan. Harus diperhatikan bagaimana jika suatu real-time system mengalami serangan Denial of Service (DoS) yang membuatnya menjadi lambat sehingga batas waktunya tidak lagi terpenuhi. c. Interaksi langsung dengan dunia nyata Banyak embedded system, umumnya embedded control application, harus berhubungan langsung dengan dunia nyata. Akibatnya adalah kesalahan suatu gangguan bisa berakibat lebih fatal dibandingkan sistem komputer yang biasa. Jika misalnya suatu komputer server yang menyimpan database mengalami gangguan, paling parah yang terjadi adalah kehilangan data, dan apabila database tersebut di-backup secara berkala maka kerugiannya lebih kecil lagi. Hal ini akan sangat berbeda jika misalnya sistem kontrol dalam suatu pabrik kimia mengalami gangguan dan melakukan kesalahan. d. Constraint energy Banyak embedded system yang mengambil daya dari baterai. Hal ini berarti munculnya satu titik serangan baru pada embedded system, yaitu power supply.e. Elektronika Masih berhubungan dengan yang terakhir, karena embedded system merupakan sistem yang sangat erat dengan elektronika, maka seranganserangan atau gangguan juga mungkin dilakukan secara elektrik, misalnya analisis dengan multimeter, logic analyzer, dan sebagainya. Walaupun sistem komputer lain pada dasarnya juga merupakan alat elektronik, tetapi kemungkinan hal ini dilakukan lebih tinggi untuk embedded system. Sumber dari : http://sistemembeddednita.blogspot.com/2017/03/sistem-embedded.html http://sistemembeddednita.blogspot.com/2017/03/sistem-embedded.html?m=1
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar